ONE DAY FOR HER
Malam yang indah dan dihiasi bintang-bintang terang. membuat tiara sangat senang. Hidupnya seakan kembali hidup dari kematian. Keluarganya sangat menyayangi dia. Dia mempunyai ayah benama teddy dan ibu bernama friska. Dia juga memiliki satu kakak perempuan dan dua kakak laki-laki. Kakak perempuan tiara bernama tania. Kakak laki-laki tiara bernama doni dan riko. Kakak-kakaknya selalu memberi semangat untuk hidupnya yang tak lama lagi. Tiara mempunyai penyakit yang sangat berbahaya. Dia menderita kanker hati stadium akhir. Saat sedang di atas balkon rumah dengan kedua kakak laki-lakinya, tiara pun berbincang-bincang. "Indahnya malam ini..bintang yang terang menyapa ku malam ini dengan kerlipan cahayanya. Kak..! Lihat deh bintang itu. Dia indah banget ya..rasanya aku ingin memetik bintang itu" katanya. "Iya ra..indah banget ya seandainya bintang itu bisa kakak petik buat kamu..kakak akan langsung kasih ke kamu.."kata ka riko. "Ra..kamu tidur dulu ya..supaya kamu cepet sembuh. Kan kamu harus banyak istirahat" kata kak doni. "Kak..aku ini udah sembuh..aku udah gak sakit lagi kok.."katanya sambil merentangkan tangan. "hemm..iya deh yang udah sembuh.." kata ka riko sambil tersenyum. Tiba-tiba ka tania memanggil semua adiknya untuk makan malam. "Ra..ko..doni..ayo kita makan malam dulu. Ayah sama ibu udah nunggu di ruang makan" katanya sambil merangkul tiara. "Kita makan malam sama apa ka hari ini..?" kata ka doni. "Kita makan malam sama ayam goreng dan sayur sop hari ini" kata ka tania. "Hem..jadi laper nih kakak. Ayo ra..kita makan..! cacing di perut kakak udah demo nih..hehehe" kata kak doni. "Ah dasar kamu doooon..don" kata kak tania. "Ah..si doni mah emang tukang makan kak. Tadi siang aja bekel sekolah aku dia yang makan" kata kak riko. "Biarin aja orang aku laper ko..weee" kata kak doni meledek. "hahahahaha.. Udah..udah jangan ribut..! Kita udah di tunggu ayah sama ibu lo..!" kata kak tania melerai. "Yaudah kita langsung ke ruang makan aja yuk kak..! Nggak enak udah di tunggu ayah sama ibu" kata tiara. Akhirnya mereka semua langsung beranjak ke ruang makan untuk segera menyantap makan malamnya. "Ayaaaah..ibuuuu..!" kata ka doni. "Iya sayang..?" kata ibu. "Wiiihhh mantaaap..! Kita langsung serbu aja yuk..!" kata kak doni sambil menyendok nasi. "e..e..e..e...nanti dulu dong..kita baca doa dulu sebelum makan..!" kata ayah. "Okey..sekarang kak riko yang akan memimpin doa. Pimpin kak..!" kata kak doni. "Aahh kamu kalo masalah pimpin doa pasti kakak yang kena.." kata kak doni ngambek. "Hahaha..udah kak nggak apa-apa kan pimpin doa..? Biar dapet pahala.." kata tiara. Kak riko pun memimpin doa dan setelah memimpin doa, mereka pun langsung menyantap makan malam yang sudah membuat mulut tak tahan untuk memakannya.
Saat mereka sedang asyik makan, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan kemudian disusul dengan suara ucapan salam seorang anak laki-laki. (Tok..tok..tok..tok suara pintu di ketuk). "assalamu'alaikum.." katanya. Dari dalam, ka riko pun menjawab dengan suara lantang. "Wa'alaikumsalam..! Bu kayaknya ada tamu deh..biar aku yang buka ya.." kata ka riko. "Iya bukain sana pintunya..". Kata ibu sambil menyuap nasi ke dalam mulutnya. Kak riko pun menuju ke ruang depan membukakan pintu. Ternyata yang datang adalah erik. Erik adalah pacar tiara yang sangat menyayangi tiara. "eee..erik. Nyari tiara ya..?" kata ka riko meledek. "emmmmm..iya kak. tiaranya ada..?" kata erik. "ada tuh lagi makan. Ayo masuk nanti kakak panggilin tiaranya" kata kak riko sambil menyilahkan erik masuk. "Iya kak makasih.." kata erik sambil tersenyum dan kemudian duduk. Kak riko pun masuk ke ruang makan memanggil tiara karena erik sudah menunggunya di ruang depan. "Ra..ada erik tuh..dia nungguin kamu di ruang depan" kata ka riko. "Oh..oke ka.." kata tiara. "Ra..di habisin dulu makannya" kata ibu. "Udah kok bu..enak banget ayam goreng sama sayur sop nya..makasi ya.." kata tiara sambil beranjak ke ruang depan untuk menemui erik. "Hemmm..dasar anak itu" kata ibu sambil menggelengkan kepalanya. "Bu..yah..apa ibu sama ayah udah yakin kalau tiara udah benar-benar sembuh..?" kata riko dengan serius. "Iya bu..aku takut dia kenapa-napa deeeeh.." kata ka tania. "Sebenarnya...ibu dan ayah mau bicarakan ini pada kalian..tapi ayah takut tiara sampai tahu. Karena kalau ayah lihat dia sangat senang di vonis sembuh tapi..." kata ayah sangat pelan dan sedih. "Tapi apa yah..?? Tapi apa..?" kata ka tania. "Kanker hati tiara sudah memasuki stadium akhir kak.. Ibu nggak mau dia sedih..ibu nggak mau dia stress gara-gara dia tau kalau dia di vonis stadium akhir.." kata ibu perlahan sambil menangis. "Apa ? Jadi tiara sebenarnya benar-benar nggak bisa di sembuhkan..??" kata kak doni. "Kanker tiara sudah menyebar keseluruh tubuhnya.... dokter bilang hidupnya udah tidak lama lagi kak..!" kata ayah sambil menangis. "haaaahhhhhhh????.....enggak yah..enggak..dia pasti sembuh yah..tiara pasti sembuh..!" kata kak tania dan kemudian lari ke kamarnya. "Tania..tania..!" kata ayah. "Udah yah..biar riko yang bicara sama kakak.." kata ka riko. Kemudian ka riko pun mengejar ka tania ke kamarnya. Mereka pun berbicara empat mata untuk segera membuat tania bahagia di sisa hidupnya. "Kak..kakak tuh nggak seharusnya kayak gini. Kita tuh harusnya bikin tania senang kak di sisa hidupnya..!" kata kak riko. " enggak ko..dia pasti sembuh..kakak yakin tiara akan sembuh.." kata ka tania sambil memeluk boneka kesayangannya. "Ya..ada baiknya kita berdoa kak..jangan nangis merenung kayak gini..apa dengan menangis dan merenung kayak gini tiara akan sembuh ka ? Enggak kan ..?" kata kak riko. Akhirnya ka tania pun luluh dan tenang dengan perkataan ka riko. Tiara yang sedang duduk di ruang depan bersama erik ngobrol dengan serius. "Ra..gimana kabar kamu sekarang..?? Apa udah agak baikan..??" kata erik. "Aku udah sembuh rik..aku udah nggak sakit lagi kok..kamu liat aja nih aku udah nggak lemes lagi kan..udah nggak kayak dulu lagi" kata tiara. Erik pun tersenyum bahagia setelah melihat tiara menunjukkan dirinya yang sudah sembuh. "Oh iya ra..aku bawa ini buat kamu.." kata erik sambil memberikan kadonya pada tiara. "Apa ini rik..??" kata tiara sambil melihat-lihat bungkusan kado dari erik. "buka aja ra.." kata erik sambil tersenyum. "Waaahhh boneka..iihh lucu banget makasih ya rik..malam ini aku senang banget.." kata tiara sambil memeluk boneka dari erik. setelah selesai ngobrol dengan tiara, erik pun pulang ke rumah. Tiara pun tidur di kamar tidurnya bersama ka tania. "Ka..kakak.. Kak liat deh..aku di kasih boneka sama erik. Lucu ya kak kayak dia mukanya..hi..hi..hi" kata tiara sambil menunjukkan bonekanya pada ka tania. " waaahhh bagus banget ra..hem..kakak jadi ngiri nih" kata kak tania sambil menahan air mata yang akan jatuh. "Ka.., kakak kenapa kayaknya sedih banget deh" kata tiara sambil memegang pundak ka tania. "Enggak..kakak nggak apa-apa kok.. Cuma lagi nggak enak badan aja kemarin kan kakak abis ngerjain karya ilmiah" kata ka tania dengan suara serak-serak basah. "Ooohh..yaudah..kakak istirahat aja biar besok nggak lemes.." kata tiara. "Enggak..! Kakak enggak mau istirahat kalau enggak sama kamu" kata ka tania ngambek. "Hemmm..iya..iya deh aku temenin" kata tiara. Akhirnya mereka pun semua tertidur dengan pulasnya sampai tak terasa datangnya pagi.
Pagi yang cerah membuat semangat tiara membara. Dia pun mandi dan bersiap-siap untuk sekolah bersama kakak-kakaknya. Setelah bersiap-siap, dia pun segera ke ruang makan untuk menyantap sarapan pagi yang di buat oleh ibunya. "Haiii..pagi semua.." kata tiara sambil menenteng sepatunya. "Mau kemana kamu ra..??" kata ka riko. "Ya mau sekolah lah ka..." kata tiara sambil memakai sepatunya. "Kamu yakin ra..nanti kalau kamu kenapa-napa gimana..?" kata ka doni sambil menyuapkan roti ke mulutnya. "Ya ampun kak.. Aku yakin lah..kan udah sembuh. kakak lupa ya..??" kata tiara. "Iya..udah..udah biarin kak adik nya mau sekolah kok dilarang.." kata ayah. "Iya don..biarin aja tiara mau sekolah..mungkin dia kangen sama erik tuh udah lama nggak ketemu di sekolah hehehe.." kata ka tania meledek sambil memotong roti yang tinggal setengah. "Ah..kakak bisa aja..kalau erik kan udah sering ke rumah.." kata tiara malu sambil menyuapkan roti ke mulutnya. "Lah terus mau ketemu siapa dong..??" kata ka tania. "Aku mau ketemu temen-temen kak..kan udah lama nggak ngumpul.." kata tiara sambil memegang segelas susu yang akan di minumnya. "Ooooohhh..oke deh..bu..kita berangkat dulu ya udah siang nih nanti telat.." kata ka tania sambil melihat jam tangan yang ada di tangan kirinya. "Oke..hati-hati ya anak-anak ku..belajar yang benar. Don.., jangan berantem oke.." kata ibu sambil memegang tangan ka doni yang hendak pamit. "Iya lah..doni kan anak baik dan tidak sombong..jadi anti berantem" kata ka doni. Semua pun pamit oleh ibu dan ayahnya kemudian berangkat sekolah bersama-sama. Saat sampai di sekolah, tiara pun bertemu dengan teman-temannya yaitu nevi, mesa, tika, aulia, feri, tomy, reno, danang, jihan, luthfi, dan faris. Saat mereka melihat tiara, mereka pun bersorak gembira. "Haii..semua. Apa kabar kalian..?" kata tiara saat di depan kelasnya. "Tiara..?? Lo udah sembuh ra..?? Ya ampun ra..gue kangen banget sama lo ra...aaahhhh tiara.." kata mesa bangun dari duduknya dan berlari menuju tiara. "Tiara..?? Ya ampun ra.. Lo udah sembuh ra ? yeeeeeeyy..akhirnya temen gue tersayang masuk juga.." kata nevi. Tika, aulia, feri, tomy, reno, danang, jihan, luthfi, dan faris pun juga menghampiri tiara. "Wah..ra..selamat datang kembali di kelas kita ya..!" kata jihan. "Iya makasih ya atas doa lo semua. berkat doa lo semua, gue bisa sembuh kayak sekarang" kata tiara. "Waaahhh..selamat yya ra..akhirnya lo bisa kumpul lagi sama kita" kata faris. "Iya ris gue seneng banget bisa ketemu lo semua. Bisa kumpul lagi sama lo semua dan temen gue yang centil satu ini hehehe.." kata tiara sambil memeluk tika. "Aaahhh.. tiara jahat banget gue di bilang centil hufht..." kata tika melas. "Ayo ra..kita masuk..! hemm..setelah lama bangku ini kosong akhirnya di isi juga oleh pemiliknya.." kata reno sambil mengelus bangku. "Ahhh..elo..lebay lo no.." kata danang. "Biarin..! emang bener kan ?" kata reno. "Udah..udah dari pada gue pusing liat lo berdua berkicau..mending sekarang kita ke kantin yuk..! Laper nih.." kata aulia sambil memukul-mukul perutnya. "Ah elo ya..makan terus pikirannya.." kata luthfi. "Iiihhh gue kan laper belum sarapan tau.." kata aulia sambil memukul tangan luthfi. "Ha..ha..hahaha...udah..udah. Nggak usah berantem..sekarang mending kita langsung ke kantin aja gue juga laper nih.." kata feri. "Emmm...kalian duluan aja ya..gue mauuuu..oh iya han ada tugas apa gue mau kerjain nih lo bantu gue ya.." kata tiara. "Oke..ra kita kemarin ada tugas matematika dari pak bayu. Banyak banget ra tugasnya gue aja sampai pusing ngerjainnya. Gue ambil bukunya dulu ya" kata jihan. "gue sama anak-anak ke kantin dulu ya ra..laper nih" kata aulia. "Iya..udah sana..makan yang banyak ya biar nggak laper lagi" kata tiara. "tenang ra..paling nanti pas istirahat makanan di kanti udah abis semua sama aulia..hehehe" kata reno meledek. "Aaaahhhh... Reno..iseng banget si lo sama gue..biarin..nanti nggak gue traktir lo.." kata aulia melas. "Tau lo no..emang enak nggak di traktir..lo ngeledekin aulia aja sih..jadi nggak di traktir kan. Kalo gue di traktir kan ya..?" kata luthfi. "Nggak..!" Kata aulia. "Hahaha emang enak lo.." kata reno. "Aaahhh..udah lah kelamaan deeehh.." kata tika. Akhirnya mereka semua pun beranjak ke kantin. Saat sedang berjalan menuju kantin, ka tania, ka riko, ka doni menghadang teman-teman tiara. "Emmmm..hai semua.." kata ka riko. "Emmmm...ada apa kak ??" kata luthfi. "Bisa bicara sebentar nggak semuanya..?" kata ka tania. "Emm..boleh ka.." kata tika. "Kita ke taman belakang ya.." kata ka tania.
Saat di taman belakang, mereka pun berbicara tentang keadaan tiara yang sebenarnya. Akhirnya mereka sepakat untuk membicarakan itu pada erik. "Ada apa kak..? Kita mau bicara tentang apa kak..?" kata aulia. "Gini dek..kakak minta, kalian jangan bicarakan hal ini pada tiara..pokoknya jangan sampai dia tau ya.." kata ka riko. "emang tiara kenapa kak..?" kata aulia. "Tiara sebenarnya...udah nggak lama lagi" kata ka doni. "Udah nggak lama lagi apanya kak..?" kata reno. "Kanker tiara udah menyebar ke seluruh tubuhnya..kata dokter hidupnya nggak lama lagi. Jadi kakak minta sama kalian untuk membuat tania bahagia di sisa hidupnya.." kata ka tania dengan perlahan sambil menangis. "Apaaaa..! Jadi tirara sebenarnya..." kata reno gugup. "Iya..tiara sebenarnya belum benar-benar sembuh..fisik dia sebenarnya semakin lemah.." kata ka doni. "Ya allah..kenapa jadi kayak gini si kak..! Kasian tiaraaaa.." kata aulia sambil menangis. "Kak..! Apa erik udah tau kalau tiara sebenarnya kayak gini..?" kata reno. "Belum de..kakak belum bicara sama dia. Kakak minta bantuan kalian ya.." kata ka tania. "Iya kak..kita akan berusaha untuk membuat tiara bahagia.." kata feri. "Makasih ya semua..kakak sangat senang kalau kalian benar-benar bisa membuat tiara bahagia di sisa hidupnya" kata ka tania. "Iya..kak..kakak tenang aja. Kita akan berusaha semaksimal mungkin" kata tika sambil memeluk ka tania. Setelah mereka berbicara tentang keadaan tania, mereka pun kembali ke urusan mereka masing-masing. Saat di kantin, teman-teman tiara bertemu dengan erik. Mereka langsung membicarakan keadaan tiara yang sebenarnya pada erik. "Eh elo..mau kemana lo..?" kata feri sambil menepuk bahu erik. "Gue mau ke ruang guru fer.." jawab erik sambil menunjukkan bukunya. "Oooohhh..yaudah deh.." kata feri. "Eh...rik tunggu.." kata tika. "Kenapa tik..?" jawab erik. "Gue mau bicara sebentar" kata tika. "Oh..oke. Mau bicara tentang apa ?" kata erik. "Ini masalah penyakitnya tiara rik.." kata reno. "Tiara..? Kenapa tiara..bukannya dia udah sembuh..?" kata erik. "Rik..tiara tuh sebenarnya belum sembuh..malah kata dokter kanker tiara udah menyebar keseluruh tubuhnya.." kata aulia sambil menangis tersedak-sedak. "Lo jangan bercanda li..gue nggak suka bercandaan lo..nggak lucu tau gak..??" bentak erik. "Rik..aulia bener..kita aja baru tau itu dari kakak-kakaknya tiara.." kata reno. "Iya rik..hidup tiara nggak lama lagi..kita harus membuat tiara bahagia di sisa hidupnya" kata feri. "Ya allah..kenapa semua harus begini si..?" kata erik sambil menahan air mata yang akan jatuh.
Keesokan harinya saat tiara dan teman-temannya berkumpul di halaman sekolah, tiba-tiba tiara terjatuh tak sadarkan diri. Semua teman-teman tiara panik dan langsung membawa tiara ke rumah sakit. "Hay semua.." kata jihan. "Hay jihan..tumben lo baru datang..?" kata aulia. "Iya nih..gue kesiangan maaf ya.." kata jihan. "Oh iya lo semua liat tiara nggak..? Gue mau pulangin buku dia nih.. Semalam abis gue koreksi.." kata jihan. "Nggak tau nih kemana ya..si tiara kita semua belum ada yang liat dia.." kata danang. "Mungkin sama erik kali.." kata reno. "Nah..tuh dia...Hey tiara..! Dari tadi kita nyariin lo tau.." kata danang. "Maaf ya teman-teman..gue tadi abis dari kantin sama erik.." kata tiara. "Iya nih maaf ya tiaranya gue pinjem dulu.." kata erik. "Piiiiinjem..lo kira baaarang bisa di pinjem.."he..he..he iya deh iya" kata erik. "Ra..lo kenapa..?" tanya jihan. "Enggak..gue nggak apa-apa" kata tiara dan kemudian jatuh pingsan. "Ra...ra..bangun ra.." teriak jihan sambil menahan kepala tiara. "Ra..kamu kenapa ra..ren..panggil ka riko ren cepat.." teriak erik panik. "oke rik..gue panggil ka riko.." kata reno. (Saat di kelas ka riko). "Kak..kak..tiara kak.." kata reno panik. "Kenapa tiara ren..." kata ka riko. "Tiara pingsan kak.." jawab reno. "Dimana ren..dimana..?" kata ka riko. "Di halaman sekolah kak.." jawab reno. (Sesampainya di halaman sekolah). " ra..bangun ra ini kakak.." kata ka reno sambil mengangkat tiara. "Kita bawa ke rumah sakit aja kak..ayo ka.." kata jihan panik. "Ayo..ayo" kata danang. akhirnya tiara pun di bawa ke rumah sakit ka riko pun langsung menelepon keluarganya. Setelah itu datanglah ayah, ibu, ka tania, dan ka doni. " gimana adik mu ko..??" kata ayah. "Di dalam yah..lagi di tanganin dokter.." kata ka riko. Dokterpun keluar dari ruangan tiara dan menyatakan sudah tak ada harapan hidup tiara lebih lama lagi. "Bagimana dok.." tanya ayah panik. "Maaf pak..sudah tak ada harapan banyak untuk tiara hidup lebih lama.." jawab dokter. "Tapi dok..apa masih ada jalan yang lain..? Saya yakin pasti ada dok.." kata ibu. "Maaf bu..sudah tak ada jalan lain..kanker tiara sudah menyebar ke seluruh tubuhnya..suster akan segera melepas infus tiara..agar segera di bawa pulang.." kata dokter sambil beranjak pergi. "Tapi dok......!dok..." kata ibu. "Bu..udah bu..ikhlaskan tiara bu.."kata ayah menangis. Akhirnya semua pun masuk ke ruangan tiara. "Tiara..kita pulang ya nak.." kata ibu sambil menahan air mata yang kan jatuh. "Iya bu..aku nggak apa-apa kan.. Orang aku cuma cape aja.." kata tiara. "Ra..kita semua minta maaf ya..nggak bisa jadi teman yang baik buat lo..nggak bisa jagain lo dengan benar.." kata jihan menangis. "Kok lo ngomongnya begitu si han..? Lo semua itu teman terbaik gue kok..! Gue bangga punya teman kayak kalian..makasih yya lo semua udah jadi teman yang baik buat gue.." kata tiara. Akhirnya tiara pun pulang ke rumahnya. Teman-temannya pun datang untuk mengajak dia bersenang-senang di sisa hidupnya. "Tiara..tiara.." teriak tika. "Hay..semua.." kata tiara. "Kita mau main di rumah lo boleh..?" kata reno. "Boleh dong..masa enggak sih..lo semua kan teman gue..ayo masuk" kata tiara. "Hay tante.." kata jihan."eh jihan.." kata ibu. "Tante ngapain..?" tanya jihan. "Tante lagi siapin makan buat tiara nih.."kata ibu. "Sini tante..biar aku yang siapin..boleh ya tante..aku pengen bikin tiara seneng.." kata jihan melas. "Iya han...makasih ya..kamu masih perduli sama tiara.." kata ibu. Akhirnya jihan pun membawa makanan untuk tiara. "Tiara......makan dulu yuk..." teriak jihan. "Waaahh..kebetulan aku laper nih.." kata tiara. "Gue suapin ya ra.." kata jihan sambil menahan air matanya. Mereka semua pun saling berusaha membuat tiara bahagia di sisa hidupnya.
Kemudian datang lah erik membawa sebuah kertas yang tertulis puisi di dalamnya. "Hay semua.." kata erik. "Eeehhh abang erik..wiiih bawa kertas buat apaan tuh..? mau nagih utang lo ?" kata reno meledek. "Hemmmm..gue bawa kertas ini karena di dalamnya ada sebuah puisi yang sangat bermakna untuk pacar gue tercinta" kata erik. "Sip dah cepetan deh dibaca puisinya.." kata tika. "ehem..! Bintang berjanjilah pada ku..jagalah dirinya, lindungilah dirinya..aku mau dia bahagia..meskipun aku tak ada di sisinya..bintang jangan buat dia bersedih..biarlah aku yang menangis..aku bersyukur karena aku pernah mengenalnya meskipun waktu yang tak begitu lama..bintang bahagiakanlah dirinya..buatlah dia ingat aku dan sahabat-sahabatnya" sambil melihat ke arah tiara dan menahan air matanya. Erik pun membaca puisi itu dengan nada mesra hingga membuat semua yang mendengarnya menjatuhkan air mata. "Hey..kalian semua kenapa..?" kata tiara. "puisinya erik bikin gue merinding ra.. Wuuuhhh..sampai air mata gue netes nih.." kata reno. "Iya nih..keren banget puisi lo bang.." kata feri. "Ah elo rik bikin gue cengeng aja nih.." kata danang. Mereka pun berkumpul hingga malam tiba. Tiba-tiba saat tengah malam saat ka tania sedang berada di dapur, tiara menghampirinya. "Kak...aku mau ngomong sebentar dong.." kata tiara sambil merangkul ka tania. "Oh mau ngomong apa ra..?" kata ka tania. "Kak aku pengen di buatin omelet jamur dong sama kakak..kan udah lama kakak nggak bikinin aku omelet.." kata tiara sambil senyum-senyum. "Emmmmm....oke kamu tunggu di depan ya.." kata ka tania. "Oke kak.." kata tiara sambil mengedipkan sebelah matanya. Saat tiara sampai di ruang tamu, tiara pun jatuh pingsan semua teman-teman tiara menolongnya. " ya allah tiara...lo kenapa ra..."kata jihan. "eh tolongin dong nih bantuin gue angkat tiara.." kata feri. ka tania pun langsung bergegas ke ruang tamu. "ra...kamu kenapa..? ayo semuanya tolong bawa tiara ke rumah sakit...!" kata ka tania sambil menangis. "tiara pun langsung di bawa ke rumah sakit. "gimana kak...?" kata ayah. tiba-tiba dokter pun keluar dari ruangannya. "bagaimana dok keadaan anak saya..?" kata ayah. "maaf pak..! tiara sudah meninggalkan kita semua.." kata dokter. "apa dok..?enggak..nggak mungkin..! TIARA...." teriak ka tania sambil menerobos masuk ke dalam ruangan. akhirnya tiara pun menghembuskan nafas
terakhirnya. semua teman-teman tiara dan keluarganya menangis hingga
terisak-isak kehilangan orang tercinta. setelah itu erik pun berjanji akan terus mencintai tiara sampai mati. "ra....aku janji aku akan terus mencintai kamu sampai aku mati.." katanya sambil memeluk puisi terakhir yang dia buat untuk tiara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar